KONFIGURASI
RELATIF DAN MUTLAK
1. Ketentuan Fischer (Konfigurasi
Relatif)
Dengan mengunakan Proyeksi Fischer, sistem
penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan
ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral), yaitu konvensi D (dekstro)
memutar kekanan (+) dan L (levo) memutar kekiri (-). Konfigurasi relatif menjelaskan
posisi ruang suatu gugus terhadap gugus yang lain. Konfigurasi relatif berlaku untuk suatu molekul yang memiliki sekurang-kurangnya
dua C-kiral. Molekul asimetris belum tentu kiral. Namun molekul kiral sudah
pasti adalah asimetris. Suatu molekul dikatakan kiral jika molekul tersebut
mampu memutar bidang putar polarisasi. Dalam menggambarkan struktur
proyeksi fischer harus memperhatikan beberapa aturan, antara lain:
1.
Gugus – gugus yang diletakkan horizontal adalah gugus- gugus yang mendekati
pengamat.
2.
Gugus – gugus yang diletakan vetikal adalah gugus – gugus yang menjauhi
pengamat.
3.
Hetero atom ( atom selain C dan H) diletakkan pada garis horizontal.
Sedangkan carbon diletakkan pada
garis vertikal.
4.
Carbon dengan dengan bilangan oksidasi lebih tinggi diletakkan diatas.
` Gliseraldehida
ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua
karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon
digambarkan secara vertikal, dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid) berada
pada bagian paling atas, dengan gambar struktur sebagai berikut :
2.
Ketentuan Cahn-Ingold-Prelog (Konfigurasi Absolut)
Sistem
yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah
konvensi Cahn-Ingold-Prelog. Sistem ini menggunakan huruf R (rectus) dengan putaran
ke kanan atau S (sinister) dengan putaran ke kiri
untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan
konfigurasi pusat kiral molekul. Konfigurasi absolut adalah konfigurasi pada karbon
kiral yang ditetapkan secara independen, tidak dihubungkan dengan konfigurasi pada
karbon kiral yang lain.
Dalam sistem (R) dan (S), gugusgugus diberi urutan prioritas, dengan menggunakan
perangkat aturan yang sama
seperti yang digunakan dalam sistem (E) dan (Z),
hanya saja urutan prioritas ini digunakan
dengan cara sedikit berbeda.
Untuk memberikan konfigurasi (R) atau (S) kepada suatu karbon kiral:
1. Urutkan keempat gugus (atau atom) yang terikat pada karbon kiral itu
menurut urutan prioritas aturan deret Cahn-Ingold-Prelog
2. Proyeksikan molekul itu sedemikian sehingga gugus yang berprioritas
rendah berarah ke belakang.
3.Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tarik suatu anak panah
bengkok ke gugus dengan prioritas tertinggi berikutnya. 4. Jika panah ini searah dengan jarum jam, maka konfigurasi itu adalah (R).
Jika arah anak panah berlawanan dengan jarum jam, konfigurasi
itu adalah (S).
PEMISAHAN RASEMIK
Campuran rasemik artinya suatu campuran yang
mengandung sepasang enantiomer dalam jumlah yang sama. Sepasang enentiomer itu
adalah enantiomer R dan enentiomer S. Dalam kebanyakan reaksi di
laboratorium, seorang ahli kimia menggunakan bahan baku akiral ataupun rasemik
dan memperoleh produk akiral dan rasemik. Oleh karena itu sering kiralitas
(atau tiadanya kiralitas) pereaksi dan produk diabaikan dalam bab-bab
berikutnya. Suatu cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya
mengisolasi enantiomer murni adalah mengolah campuran itu dengan suatu
mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu dari enantiomer itu.
Misalnya (R)- nikotina murni dapat diperoleh dari (R)(S)- nikotina dengan
menginkubasi campuram rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas Putida yang
mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer.
selamat malam nely, apa saja teknik-teknik yang dapat dilakukan pada pemisahan campuran rasemik ini?
BalasHapusbaiklah terimakasih pertanyaannya saudari ayu, saya akan menjawab..adapun cara-cara pemisahan campuran rasemik adalah dengan kristalisasi yaitu dengan cara mengolah campuran dengan suatu mikroorganisme, selain itu juga teknik yang bisa kita gunakan yaitu dekantasi, penyaringan, distilasi, sublimasi, penguapan, kromatografi, sentrifugasi, corong pisah, dan amalgamasi.
Hapusselamat malam, saya annisa puspa zulida ingin bertanya. bagaimana cara untuk memisahkan resemik melalui pengolahan campuran dengan suatu mikroorganisme?
BalasHapusbaiklah terimakasih atas pertanyaannya saudari annisa, saya akan menjawab: mengenai pemisahan campuran resemik dengan suatu organisme yaitu suatu cara untuk memisahkan resemik adalah dengan mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme, yang hanya akan mencerna salah satu dari kedua enantiomer itu. Misalnya (R) –nikotina murni dapat diperoleh dari (R) (S) – nikotina dengan menginkubasi campuran resemik itu dengan bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)-nikotina, tetapi tidak (R)-enantiomer.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusselamat pagi neli saya sedikit menambahkan resume anda
BalasHapusNelly Sari Martini Simbolon:
cara untuk memisahkan resemik adalag dengan suatu mikroorganisme, dimana teknik yang sangat umum untuk memisahkan sepasang enantiomer ialah mereaksikan mereka dengan suatu reagensia kiral sehingga diperoleh sepasang produk diastereomerik. Ingat, diastereomer-diastereomer adalah senyawa yang berlainan, dengan sifat fisika yang berlainan. Jadi, sepasang diastereomer dapat dipisahkan oleh cara fisika biasa, seperti kristalisasi.
Sebagai ilustrasi, (R)(S)-RCO2H dan (S)RCO2H ialah kedua enantiomer itu. Suatu asam karboksilat akan bereaksi dengan suatu amina, membentuk suatu garam. Reaksi asam (R)(S) karboksilat dengan suatu amina, yang berupaa suatu enantiiomer murni, menghasilkan sepasang garam diastereomer:garam amina (dari) asam (R) dan garam amina dari asam (S).
Dalam reaksi ini produk yang mungkin hanyalah garam (R,S) dan garam (S,S), yang bukan enantiomer yaitu satu dari yang lain. Enantiomer kedua garam ini masing-masing ialah garam (S,R) dan garam (R,R). Tak satupun garam ini akan terbentuk, karena hanya digunakan (S) amina.
Setelah pemisahan, masing-masing garam diastereometrik ini diolah dengan basa kuat untuk memperoleh kembali aminanya. Amina dan ion karboksilat dapat dipisahkan oleh ekstraksi dengan pelarut seperti dietil eter (amina larut, sedang garam karboksilat tidak). Pengasaman lapisan air akan menghasilkan asam karboksilat bebas sebagai suatu enantiomer.
terima kasih
baikalah, trimakasih atas tambahan materinya saudari aan. semoga dapat bermanfaat bagi pembaca :)
Hapus