HIDROKARBON
Atom karbon merupakan atom paling banyak yang menyusun
tubuh makhluk hidup dan di alam semesta, senyawa dari atom karbon menduduki
jumlah terbanyak. Senyawa yang disusun oleh atom karbon dinamakan senyawa
karbon atau senyawa organik. Senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon
yang hanya mengandung karbon (C) dan hidrogen (H). Di alam, hidrokarbon banyak
ditemukan pada minyak bumi dan gas alam.
Tabel 7.1 Perbandingan Karbon Organik dan Anorganik
Karbon organik
|
Karbon anorganik
|
1. Umumnya
berasal dari makhluk hidup dan bisa disintesis di laboratorium.Contoh: CO(NH2)
2, protein,lemak, karbohidrat, dan sebagainya.
|
1. Tidak
berasal dari makhluk hidup. Contoh: batu kapur (CaCO3), karbit (CaC2), soda kue
(NaHCO3), soda abu(Na2CO3)
|
2.
Mempunyai ikatan kovalen.
|
2. Ada
yang mempunyai ikatan
ion, ada
yang mempunyai
ikatan
kovalen
|
3.
Struktur molekulnya dari yang sederhana sampai ke yang besar dan kompleks.
|
3.
Struktur molekulnya sederhana
|
4. Umumnya
dapat membentuk isomer (satu rumus molekul senyawanya berbeda).
|
4. Tidak
dapat membentuk isomer
|
5. Titik
leleh dan titik didihnya rendah
|
5. Titik
leleh dan titik didihnya tinggi
|
6. Umumnya
sukar larut dalam air
|
6. Umumnya
mudah larut dalam
air
|
7.
Reaksinya relatif lambat
|
7.
Reaksinya relatif cepat
|
Senyawa
karbon jumlahnya sangat banyak diperkirakan sampai saat ini lebih dari sembilan
juta macam. Banyaknya senyawa karbon disebabkan atom karbon mempunyai sifat
yang khas yaitu atom C (Z = 6) mempunyai 4 elektron valensi, yang keempatnya
dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom-atom C atau atom
nonlogam lainnya.Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan
sebagai berikut :
· Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
· Atom C sekunder : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain
· Atom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
· Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung4 atom C yang lain
· Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
· Atom C sekunder : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain
· Atom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
· Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung4 atom C yang lain
KLASIFIKASI
HIDROKARBON
1.
Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon
alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan
karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus CnH2n+2.
Sifat-sifat Alkana
• merupakan
senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air
• makin
banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi didih
makin tinggi
• pada
tekanan dan suhu biasa, CH4 - C 4H10 berwujud
gas, C5H12 - C17H36 berwujud cair, diatas C18H38 berwujud
padat
• mudah
mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F 2, Cl 2, Br 2 atau I 2 )
•dapat
mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)
Tata Nama Alkana
Tata nama alkana mengacu pada tata nama IUPAC (International
Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini
disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan
sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa, nama pasaran,
atau namat rivial.
1. Rantai lurus, diberi awalan - (normal)
Contoh: n-butana, n-propana
2. Rantai tertutup, diberi awalan siklo
Contoh: siklobutana
3. Rantai bercabang
Nama alkana
bercabang terdiri dari dua bagian,
yaitu:
a) Bagian depan
menunjukkan nama cabang.
b) Bagian belakang
menunjukkan nama rantai induk.
Contoh: 2-metil
butana, sebagai cabang adalah 2-metil, rantai induknya butana
Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam senyawa.
Rantai induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang rantainya.Contoh: Rantai
induk: heksana
Ada dua cabang, cabang merupakan gugus alkil (R),
yaitu alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil dapat dirumuskan CnH
2n+1. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai
induk perlu diberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk
sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
Contoh:
Rantai
induk: pentana
Cabang:
metil di atom C no 2
Sehingga
nama: 2-metil pentana
Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama,
dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama
cabang.
Contoh: Cabang-cabang
yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari
nama cabang
itu. Misal etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
2.
Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki
ikatan rangkap dua (C=C). Senyawa alkena mempunyai rumus CnH2n
, n = jumlah atom C. Alkena
adalah
hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua
(–C=C–) . Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 2 disebut alkadiena, yang mempunyai
3 ikatan rangkap 2 disebut alkatriena dst
.
Tata Nama Alkena
1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang
sesuai (yang jumlah atom Cnya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena
.
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
3. Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai
induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
4. Posisi
ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C
berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).
5. Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada
alkana
b.Isomer pada Alkena
Seperti halnya pada alkana, alkena juga memiliki
isomer. Pada alkena, dikenal isomer posisi, yaitu isomer yang terjadi karena
adanya perbedaan posisi letak cabang atau posisi letak ikatan rangkap.
Contoh:
Isomer posisi pada C4H8
1. 1-butena ,
2-metil-1-propena
2. 2-butena
3. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu
hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga (–C≡C–). Senyawa yang mempunyai 2
ikatan rangkap 3 disebut alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan
rangkap 3 disebut alkenuna . rangkap 3 disebut alkenuna. Rumus umum alkuna
yaitu : C n H 2n-2 ; n = jumlah atom C.
Tata Nama Alkuna
o Nama alkuna
diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi
–una .
o Tata nama
alkuna bercabang sama seperti penamaan
o Tata nama
alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena.
.
Nelly saya ingin sedikit bertanya mengapa semakin banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
BalasHapusbaiklah trimakasih pertanyaannya saudari yultari, saya akan menjawab: Isomer merupakan istilah yang diberikan kepada dua buah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur atau rumus bangunnya. Keisomeran pada alkana disebut keisomeran kerangka, dimana perbedaan struktur terletak pada perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang rantai karbon maka makin banyak kemungkinan isomernya. jadi semakin banyak atom karbon maka struktur yang terbentuk akan semakin banyak. misalnya Butana (C4H10) mempunyai dua isomer karena ada dua struktur yang dapat terbentuk.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusselamat pagi nelly
BalasHapussaya ingin bertanya,bisakah anda jelaskan penamaan pada senyawa homosiklik?
terimakasih
trimakasih saudari nia,saya akan menjawab: Homosiklik merupakan aitu senyawa yang memiliki hanya satu jenis atom dalam sistem cincinnya. Terdapat senyawa heterosiklik, yaitu senyawa yang memiliki lebih dari satu jenis atom dalam sistem cincinnya, yaitu cincin yang tersusun dari satu atau lebih atom yang bukan atom karbon. Sebagai contoh, piridina dan pirimidina adalah senyawa aromatik seperti benzena. Dalam piridina satu unit CH dari benzena digantikan oleh atom nitrogen yang terhibridisasi sp2, dan dalam pirimidina dua unit CH digantikan oleh atom-atom nitrogen yang terhibridisasi sp2.jadi, aturan penamannya sama dengan heterosiklik.
Hapusterimakasih
baiklah saudari friska, trimakasih atas tambahan materinya semoga bermanfaat...
BalasHapus