Senin, 19 September 2016

KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK



HIDROKARBON
Atom karbon merupakan atom paling banyak yang menyusun tubuh makhluk hidup dan di alam semesta, senyawa dari atom karbon menduduki jumlah terbanyak. Senyawa yang disusun oleh atom karbon dinamakan senyawa karbon atau senyawa organik. Senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung karbon (C) dan hidrogen (H). Di alam, hidrokarbon banyak ditemukan pada minyak bumi dan gas alam.

Tabel 7.1 Perbandingan Karbon Organik dan Anorganik

Karbon organik

Karbon anorganik

1. Umumnya berasal dari makhluk hidup dan bisa disintesis di laboratorium.Contoh: CO(NH2) 2, protein,lemak, karbohidrat, dan sebagainya.

1. Tidak berasal dari makhluk hidup. Contoh: batu kapur (CaCO3), karbit (CaC2), soda kue (NaHCO3), soda abu(Na2CO3)


2. Mempunyai ikatan kovalen.

2. Ada yang mempunyai ikatan
ion, ada yang mempunyai
ikatan kovalen

3. Struktur molekulnya dari yang sederhana sampai ke yang besar dan kompleks.

3. Struktur molekulnya sederhana

4. Umumnya dapat membentuk isomer (satu rumus molekul senyawanya berbeda).

4. Tidak dapat membentuk isomer

5. Titik leleh dan titik didihnya rendah

5. Titik leleh dan titik didihnya tinggi

6. Umumnya sukar larut dalam air

6. Umumnya mudah larut dalam
air

7. Reaksinya relatif lambat

7. Reaksinya relatif cepat

           
Senyawa karbon jumlahnya sangat banyak diperkirakan sampai saat ini lebih dari sembilan juta macam. Banyaknya senyawa karbon disebabkan atom karbon mempunyai sifat yang khas yaitu atom C (Z = 6) mempunyai 4 elektron valensi, yang keempatnya dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom-atom C atau atom nonlogam lainnya.Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut :
· Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
· Atom C sekunder : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain
· Atom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
·    Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung4 atom C yang lain


KLASIFIKASI HIDROKARBON
1.      Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus CnH2n+2.
Sifat-sifat Alkana
• merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air
• makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi didih makin tinggi
• pada tekanan dan suhu biasa, CH4 - C 4H10 berwujud gas, C5H12 - C17H36 berwujud cair,      diatas C18H38 berwujud padat
• mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F 2, Cl 2, Br 2 atau I 2 )
•dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)

Tata Nama Alkana
Tata nama alkana mengacu pada tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa, nama pasaran, atau namat rivial.

1.      Rantai lurus, diberi awalan - (normal)
 Contoh: n-butana, n-propana
2.  Rantai tertutup, diberi awalan siklo
Contoh: siklobutana
3.      Rantai bercabang
Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian,
yaitu:
a) Bagian depan menunjukkan nama cabang.
b) Bagian belakang menunjukkan nama rantai induk.
Contoh: 2-metil butana, sebagai cabang adalah 2-metil, rantai induknya butana
Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam senyawa. Rantai induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang rantainya.Contoh: Rantai induk: heksana
Ada dua cabang, cabang merupakan gugus alkil (R), yaitu alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil dapat dirumuskan CnH 2n+1. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu diberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
Contoh:
Rantai induk: pentana
Cabang: metil di atom C no 2
Sehingga nama: 2-metil pentana
Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang.
Contoh: Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari
nama cabang itu. Misal etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.

2.      Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua (C=C). Senyawa alkena mempunyai rumus CnH2n , n = jumlah atom C. Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua (–C=C–) . Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 2 disebut alkadiena, yang mempunyai 3 ikatan rangkap 2 disebut alkatriena dst
.
 Tata Nama Alkena
1.       Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom Cnya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena .
2.       Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
3.       Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
4.      Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).
5.       Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana
b.Isomer pada Alkena
Seperti halnya pada alkana, alkena juga memiliki isomer. Pada alkena, dikenal isomer posisi, yaitu isomer yang terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau posisi letak ikatan rangkap.
Contoh: Isomer posisi pada C4H8
1. 1-butena , 2-metil-1-propena
2.  2-butena

3.      Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga (–C≡C–). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3 disebut alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut alkenuna . rangkap 3 disebut alkenuna. Rumus umum alkuna yaitu : C n H 2n-2 ; n = jumlah atom C.

Tata Nama Alkuna
o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una .
o Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan
o Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena.

.


7 komentar:

  1. Nelly saya ingin sedikit bertanya mengapa semakin banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah trimakasih pertanyaannya saudari yultari, saya akan menjawab: Isomer merupakan istilah yang diberikan kepada dua buah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur atau rumus bangunnya. Keisomeran pada alkana disebut keisomeran kerangka, dimana perbedaan struktur terletak pada perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang rantai karbon maka makin banyak kemungkinan isomernya. jadi semakin banyak atom karbon maka struktur yang terbentuk akan semakin banyak. misalnya Butana (C4H10) mempunyai dua isomer karena ada dua struktur yang dapat terbentuk.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. selamat pagi nelly
    saya ingin bertanya,bisakah anda jelaskan penamaan pada senyawa homosiklik?

    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih saudari nia,saya akan menjawab: Homosiklik merupakan aitu senyawa yang memiliki hanya satu jenis atom dalam sistem cincinnya. Terdapat senyawa heterosiklik, yaitu senyawa yang memiliki lebih dari satu jenis atom dalam sistem cincinnya, yaitu cincin yang tersusun dari satu atau lebih atom yang bukan atom karbon. Sebagai contoh, piridina dan pirimidina adalah senyawa aromatik seperti benzena. Dalam piridina satu unit CH dari benzena digantikan oleh atom nitrogen yang terhibridisasi sp2, dan dalam pirimidina dua unit CH digantikan oleh atom-atom nitrogen yang terhibridisasi sp2.jadi, aturan penamannya sama dengan heterosiklik.

      terimakasih

      Hapus
  5. baiklah saudari friska, trimakasih atas tambahan materinya semoga bermanfaat...

    BalasHapus